Jika dilihat dari struktur bangunan rumah adat baduy, rumah adat baduy secara keseluruhan terbuat dari bahan material yang ada di alam. Selain yang sudah disebutkan di atas, bahwa bambu menjadi bahan utama masih ada bahan-bahan lain, seperti batu, kayu dan ijuk.
Pada bagian tanah yang miring dan tidak rata pada permukaannya, bangunan akan disangga menggunakan tumpukan-tumpukan batu. Batu yang digunakan biasanya batu kali, batu ini juga mempunyai fungsi selain menjadi penyangga, yaitu sebagai pencegah agar tanah tidak longsor.
Batu yang digunakan sebagai bahan pondasi adalah batu yang datar dan memiliki ukuran yang besar. Batu ini juga digunakan untuk mencegah tiang rumah adat baduy cepat lapuk.
Tiang tumah adat baduy berasal dari balok kayu berukuran besar. Jenis kayu yang digunakan harus kayu yang kuat dan tahan lama, seperti kayu jati, mahoni, akasia atau kayu ulin. Kayu yang kuat sangat penting untuk ketahanan rumah adat, karena tiang adalah tempat menopangnya rangka atap dan juga rangka lantai
Bagian dinding rumah adat baduy biasanya menggunakan anyaman bambu yang sering juga disebut bilik. Pemakaian bilik sebagai dinding memberikan kesejukan untuk penghuni rumah, karena sirkulasi udara bisa keluar masuk melewati celah anyaman.
Karena sirkulasi udara sudah cukup lancar melewati celah dinding yang dari bilik, jadi beberapa rumah baduy tidak dipasangi jendela. Sedangkan untuk bagian lantai rumah adat baduy terbuat dari susunan papan kayu atau bambu yang telah dibaut menjadi datar atau palupuh.
Bagian rumah adat baduy menggunakan bilah bambu dan ijuk sebagai bahan utama. Bilah bambu digunakan untuk kerangka atap rumah, sedangkan ijuk digunakan sebagai atapnya. Jika tidak ada ijuk, masyarakat baduy menggunakan daun alang-alang yang telah dianyam sebagai pengganti.
Pembagian Ruangan Rumah Adat Baduy
Rumah adat baduy dari dulu sampai sekarang masih digunakan sebagai model utama hunian untuk masyarakat suku baduy. Untuk tetap menjaga fungsi dari rumah adat baduy, rumah adat ini di bagi menjadi tiga ruangan.
Ruangan yang pertama terletak dibagian depan rumah, ruangan ini juga biasa disebut sosoro. Fungsi ruangan ini untuk menerima tamu, tempat bersantai, terkadang juga digunakan untuk aktivitas kaum wanita seperti untuk menenun. Ruangan ini juga bisa dibilang sama dengan teras.
Ruangan yang kedua biasanya ada dibagian tengah rumah, ruangan ini biasa disebut masyarakat sekitar dengan nama tepas. Ruangan ini mempunyai fungsi sebagai tempat pertemuan keluarga, bersantai dan tidur dimalam hari.
Ruangan yang terakhir adalah ruang belakang atau ruang ipah. Ruangan ini memiliki fungsi untuk menyimpan persediaan makanan dan tempat memasak. Untuk membuat tungku sebagai kompor masak, biasanya lantai dapur ditimbunin tanah. Cara ini berguna agar api tidak merambat kelantai kayu atau bambu.
Bertamu di Rumah Adat Baduy
Jika Anda berkunjung ke sana, perkampungan suku baduy dalam ditandai dengan lapangan luas, letak lapangan ini biasanya di tengah-tengah rumah penduduk. Sedangkan untuk perkampungan baduy luar, lapangannya sudah mulai hilang karena digunakan jalan untuk orang-orang yang mau keluar masuk kampung.
Biasanya di ujung sebelah barat lapangan, terdapat banguan yang disebut bale atau balai. Disebelah kiri balai jika sudah musim panen padi terlihat orang-orang sedang menumbuk padi atau yang orang sekitar sebut saung lisu. Sedangkan disebelah kanan balai ada lumbung-lumbung padi yang disebut sebagai leuit.
Namun, menurut kepercayaan suku baduy dalam setiap tamu dari luar tidak di izinkan masuk kebagian tengah rumah, cukup sampai bagian depan saja. Menurut suku baduy, tamu dari luar biasanya membawa pengaruh buruk sehingga dilarang masuk kebagian tengah rumah.
Sedangkan bagian depan rumah adat baduy berfungsi sebagai penyaring pengaruh-pengaruh buruk yang dibawa oleh tamu.
Kalaupun ada tamu dari luar yang mau menginap masih diizinkan. Tapi, biasanya akan ditempatkan di rumah pemimpin suku baduy atau yang disebut Jaro. Setiap rumah Jaro pasti dilengkapi dengan satu ruangan tambahan yang dikhususkan untuk orang yang ingin bertamu.
Tapi, jika di rumah Jaro sudah penuh untuk menampung tamu, barulah tamu akan diizinkan untuk menginap di rumah warga biasa. Tentunya dengan syarat tamu wajib mengikuti dan mematuhi semua peraturan dan larangan dari suku baduy dalam jika ingin menginap.
Selain rumah adat baduy mempunyai fungsi utama sebagai rumah tinggal masyarakat. Masyarakat baduy juga menganggap rumah ini menjadi ciri khas kepribadian dan jati diri mereka.
Rumah adat baduy ini harus terus dilestarikan, selain memiliki filosofi dan mengandung makna. Rumah adat baduy juga menambah banyaknya budaya yang ada di negara Indonesia
.
sumber : https://rumahulin.com/rumah-adat-baduy/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar